Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Perpustakaan umum merupakan
salah satu bentuk layanan informasi bagi masyarakat. Perpustakaan umum
mengemban visi terciptanya masyarakat informasi atau masyarakat yang cerdas,
sehingga keberadaannya harus dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh berbagai
kelompok masyarakat dalam mengakses informasi. Perpustakaan umum di Indonesia
terdapat di berbagai tingkat wilayah, mulai dari provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan hingga kelurahan atau desa. Kehadiran perpustakaan umum di tengah
masyarakat diharapkan dapat melayani kebutuhan masyarakat akan berbagai sumber
informasi.
Ruang perpustakaan berfungsi
sebagai tempat penyimpanan koleksi, tempat aktivitas layanan dan tempat
bekerja petugas perpustakaan, sehingga dalam penyediaan gedung harus
mempertimbangkan bagaimana penataan ruang yang mencakup aspek untuk
perpustakaan dan aspek untuk pengguna. Ruang perpustakaan ditata rapi
sedemikian rupa agar pelayanan di perpustakaan berjalan dengan lancar dan
pemustaka merasa nyaman didalam perpustakaan. Ruang perpustakaan yang nyaman
akan membuat pemustaka betah berada didalam perpustakaan, dan dapat mengubah
pandangan orang – orang bahwa perpustakaan bukan hanya gedung penyimpanan buku
atau gudang buku.
Tata ruang yang baik tidak membuat
pengunjung saling terganggu. Dan selain itu tata ruang yang diatur dengan baik
akan mempermudah pengawasan dan pengamanan bahan pustaka. Maka dari itu
pustakawan juga harus memperhatikan tata ruang perpustakaan dengan baik dengan
memperhatikan standar nasional perpustakaan di perpustakaan perguruan tinggi di
Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa
itu tata ruang Perpustakaan
2.
Bagaimana
tata ruang dan prabot dalam Perpustakaan Umum ?
3.
Bagimana
strategi pengembangan lanjutan ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini ialah
1. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
2. Untuk mengetahu tentang
tata ruang dan prabot yang di butuhkan dalam Perpustakaan Umum
BAB
II
Pembahasan
2.1 Pengertian Tata ruang
Tata berarti pengaturan, penyusunan. Sedangkan Gedung atau ruangan
perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh
aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar
dan permanent, terpisah dari gedung lain sedangkan apabila hanya menempati
sebagian dari sebuah gedung atau hanya sebuah bangunan (penggunan ruang kelas),
relatif kecil disebut ruangan perpustakaan.
Segala sesuatu yang berada dalam ruangan yang di buat dan, diatur sebagai
wadah dalam suatu kegiatan dalam melakukan kegiatan adalah arti dari tata
ruang. Sedangkan Tataruang Perpustakaan adalah usaha untuk mengatur atau
menyusun ruangan perpustakaan umum dan
desa dengan sedemikian rupa sehingga dapat tercipta suasana yang indah, rapi,
bersih, aman dan nyaman bagi para petugas dan pemakai perpustakaan.
2.2 Tata Ruang dan Perabot dalam
Perpustakaan Umum
Penataan ruang dan perabot pada
perpustakaan umum harus direncanakan agar dapat mendukung berlangsungnya
kegiatan sesuai fungsi perpustakaan umum yang diharapkan. pada perpustakaan
umum terdapat berbagai area atau ruang untuk mendukung berbagai bentuk layanan
perpustakaan dan digunakan untuk berbagai kelompok penggauna. Berikut ini terdapat beberapa prinsip umum tata ruang dan perabot
pada sejumlah area yang ada di perpustakaan umum.
Prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan melalui berbagai
rancangan ruang dan perabot. Yang terpenting adalah penataan ruang dan perabot
tersebut dapat mendukung berlangsungnya kegiatan dengan baik, memberikan
kenyamanan bagi pengguna, serta mendukung image perpustakaan umum masa kini
dengan layanan yang prima.
1. Area Penerimaan
Area penerimaan merupakan bagian terdepan dari sebuah
perpustakaan umum sehingga penataannya akan mencerminkan image dari keseluruhan
layanan perpustakaan. Area penerimaan pada perpustakaan yang cukup besar
biasany area kususdengan berbagai layanan seperti meja informasi, papan display, tempat penitipan tas.
Area penerimaan harus ditata sehingga
memberikan kesan menarik dan mengundang, serta memberikan berbagai informasi
singkat yang membuat pengunjung dapat menangkap keseluruhan layanan perpustakaan.
Informasi ini dapat berupa informasi layanan perpustakaan, informasi koleksi
terbaru, serta informasi kegiatan. Penggunaan perabot, warna dan
petunjuk-petunjuk pada area ini hendaknya mencerminkan image yang ingin
ditampilkan oleh perpustakaan umum tersebut.
1. Area Koleksi
Perpustakaan umum menerapkan sistem
layanan terbuka, yaitu pengguna perpustakaan dapat memilih dan mengambil
sendiri koleksi yang ingin digunakannya. Dalam penataan ruang untuk sistem
layanan terbuka, koleksi perpustakaan dapat dikelompokkan tersendiri terpisah
dari area membaca, ataupun terintegrasi dengan area membaca. Bila koleksi
perpustakaan ditempatkan menyebar di antara area membaca, perlu diperhatikan
penempatan perabot agar sirkulasi pengguna yang memilih dan mengambil koleksi tidak
mengganggu pengguna yang sedang membaca. Area koleksi cetak juga dapat
dikelompokkan menjadi area koleksi buku yang dapat dipinjam, area koleksi
referensi yang tidak dapat dipinjam, area majalah dan area koleksi cetak dalam
bentuk lain.
Area koleksi dilengkapi dengan perabot
yang memadai untuk menempatkan koleksi perpustakaan yang memiliki beragam
bentuk. jarak minimum 1 meter antara rak yang berhadapan untuk memudahkan lalu
lalang pengguna dalam mencari koleksi perpustakaan.
Rak display digunakan untuk
menempatkan sebagian buku-buku agar lebih terlihat oleh pengunjung, misalnya
buku-buku baru, buku-buku pilihan bulan ini, atau buku-buku dengan tema
tertentu yang sedang dipromosikan oleh perpustakaan.
2. Area embaca
Area membaca merupakan area penting karena di sinilah
pengguna menghabiskan sebagian besar waktunya saat mengakses informasi di
perpustakaan. Pada perpustakaan umum dapat disediakan berbagai jenis area
membaca.
a. Area membaca individu
ditujukan untuk pembaca serius yang memang bertujuan untuk mempelajari sesuatu
atau menggunakan koleksi perpustakaan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Area
ini dilengkapi dengan perabot meja dan kursi yang tersusun untuk mendukung
kegiatan membaca secara individu.
b. Area membaca berkelompok
memungkinkan pembaca juga melakukan diskusi, sehingga dapat disediakan perabot
meja dan kursi untuk duduk saling berhadapan.
c. Area membaca santai
disediakan untuk kegiatan membaca yang semata-mata bertujuan untuk rekreasi dan
kesenangan. Pada dasarnya selain menggunakan meja dan kursi yang tersedia,
pengguna perpustakaan dapat membaca di mana pun dalam area perpustakaan. Untuk
itu dapat disediakan ruang-ruang kosong di antara area koleksi yang
memungkinkan pengguna membaca dengan santai di lantai. Untuk mendukung
kenyamanan dapat disediakan sofa, karpet serta bantalbantal atau beanbag tempat
pengguna dapat bersantai saat membaca.
Dalam penyusunan area
membaca perlu dipertimbangkan pemisahan antara area membaca individu untuk
pengguna yang menginginkan ketenangan dengan area membaca berkelompok atau area
diskusi yan cenderung untuk lebih ramai.
Untuk penataan area koleksi
dan area membaca untuk remaja, umumnya harus memberikan suasana santai tapi
serius. Sehingga area ini dapat dilengkapi dengan bagian untuk membaca santai
namun dengan penataan yang tidak terkesan kekanak-kanakan, tetapi juga dilengkapi
dengan area membaca serius yang juga dibutuhkan sebagian pengunjung remaja.
Area ini dapat dilengkapi dengan warna dan display yang sesuai dengan jiwa
remaja.
1. Area Multimedia/Audiovisual
Pengertian Media Audio Visual Menurut Marshall Meluhan pengertian
media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan
kontak langsung dengan dia. .
Media Audio Visual berasal dari kata media yang berarti bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan dari kata media yang berarti bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, pendapat atau gagasan yang dikemukaan itu sampai kepada penerima yang dituju,
Dale mengatakan media Audio Visual adalah media pengajaran dan
media pendidikan yang mengaktifkan mata dan telinga peserta didik dalam waktu
proses belajar mengajar berlangsung. Media Audio Visual yaitu jenis media yang
selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat,
seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung
kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
Perkembangan teknologi saat
ini menjadikan setiap perpustakaan perlu menyediakan koleksi dan ruang yang
memadai agar pengunjung dapat memanfaatkan koleksi audiovisual, akses internet
dan perpustakaan digital. Pada area multimedia dapat disediakan sejumlah komputer
dan peralatan pandang dengan lain seperti tape, video/DVD player, dan televisi.
Area ini umumnya ditempatkan dalam satu kelompok tersendiri yang terpisah dari
area lain.
1. Area Kerja Petugas
Area kerja petugas
merupakan area yang dilengkapi dengan perabot dan fasilitas yang mendukung
petugas melakukan kegiatannya secara efektif dan efisien. Kegiatan petugas
terdiri dari pelayanan (informasi,sirkulasi), pengolahan koleksi perpustakaan
(inventarisasi, katalogisasi,klasifikasi, penyelesaian fisik dan pengaturan
koleksi), pemeliharaan koleksi (reproduksi, penjilidan kembali, laminasi atau
penyampulan koleksi serta penyiangan) serta pekerjaan pengelolaan umum
(administrasi, keuangan).
Layanan perpustakaan sangat membantu memenuhi kebutuhan informasi
bagi pemustaka. Jenis-jenis layanan yang diberikan kepada pemustaka dengan
pertimbangan sarana yang dimiliki perpustakaan, jumlah staf, atau pustakawan
yang dimiliki, luas sempitnya cakupan koleksi yang ada, serta kebutuhan
pemustaka akan jenis layanan tertentu.
pada umummnya layanan yang disediakan di perpustakaan salah satunya adalah are pelayanan sirkulasi, are tersebut ditempatkan di dekat pintu masuk
sehingga memungkinkan
petugas mengawasi keluar masuk pengguna dan kegiatan di seluruh area
perpustakaan.
Area pelayanan dilengkapi
dengan perabot yang terdiri dari:
a. Meja dan kursi pelayanan
yang digunakan petugas untuk berinteraksi dan memberikan layanan kepada
pengguna.
b. Meja dan kursi kerja yang
digunakan petugas untuk melakukan kegiatan pekerjaan yang lain, seperti
pekerjaan administrasi, pengolahan koleksi.
c. Perabot penyimpanan untuk
menyimpan peralatan administrasi perpustakaan, menyimpan koleksi yang baru
datang dan belum diolah,menyimpan koleksi majalah dan koran yang akan dijilid,
menyimpan koleksi yang rusak dan perlu diperbaiki, serta menyimpan peralatan
lain untuk pengelolaan koleksi (seperti sampul buku, persediaan kantong buku,
kartu buku dan label). Sebaiknya perabot penyimpanan berupa lemari tertutup
karena umumnya barang-barang yang disimpan cenderung untuk berantakan.
d. Perabot untuk katalog, baik
berupa lemari katalog atau berupa terminal komputer yang dapat digunakan
pengunjung untuk mencari koleksi perpustakaan. Baik lemari katalog ataupun
komputer diletakkan di dekat tempat masuk perpustakaan sehingga pengunjung yang
baru masuk ruang perpustakaan dapat segera mengakses katalog.
e. Perabot lain, misalnya
perabot untuk meletakkan tas yang dititipkan.perpustakaan.
2.3 STRATEGI
PENGEMBANGAN LANJUTAN
Penataan ruang dan perabot
perpustakaan yang tepat mampu mendukung upaya mewujudkan citra perpustakaan
umum masa kini. Berbagai prinsip penataan telah diuraikan dalam rangka menuju
lingkungan perpustakaan umum yang lebih baik. Selanjutnya perpustakaan umum
diharapkan dapat terus berkembang menjadi lebih baik. Berikut ini adalah
beberapa strategi lanjutan untuk dapat meningkatkan peran perpustakaan umum
sebagai pusat kegiatan masyarakat.
1. Fleksibilitas Fungsi Perpustakaan Umum
Fungsi umum perpustakaan adalah bersifat edukatif, informatif,
rekreatif, dan riset atau penelitian. Bahkan apabila dapat dikembangkan lagi,
fungsi perpustakaan secara khusus ialah sebagai pusat kebudayaan bangsa, pusat
kegiatan sosial, dan pusat informasi.
Peran perpustakaan saat ini
bukanlah hanya sekedar tempat menyimpan dan membaca buku seperti yang
seringkali menjadi anggapan masyarakat. Pada saat ini, perpustakaan merupakan
pusat informasi yang dapat hadir dalam berbagai bentuk, tidak hanya berupa
koleksi cetak namun juga berbagai bentuk koleksi non cetak dan digital. Sebuah
perpustakaan hendaknya dapat berperan sebagai sebuah pusat kegiatan masyarakat.
Perpustakaan umum dapat
digunakan untuk berbagai kegiatan mempromosikan minat baca di tengah
masyarakat, ataupun kegiatan lain yang berkaitan dengan
pengembangan akses
informasi bagi masyarakat, misalnya:
a.
Kegiatan lomba atau kompetisi yang
berkaitan dengan literasi informasi
b.
Kegiatan temu pengarang serta
peluncuran buku atau bedah buku.
c.
Kegiatan mendengarkan cerita,
khususnya untuk anak-anak.Kegiatan untuk anak-anak dan remaja seperti kelompok
minat ilmiah (science club), English club, kelompok kesenian dan keterampilan,
kelompok pecinta lingkungan
Secara umum untuk mengakomodasi
kegiatan-kegiatan tersebut di atas, diperlukan adanya area yang cukup luas yang
fleksibel untuk berbagai fungsi tersebut, baik berupa lobi yang cukup luas yang
terdapat di bagian depan perpustakaan, ataupun berupa ruang pertemuan
serbaguna. Ruang serbaguna ini dapat juga berfungsi sebagai ruang kelas atau
teater kecil yang dilengkapi dengan berbagai peralatan multimedia, sehingga
dapat digunakan untuk memanfaatkan materi koleksi audiovisual secara
bersama-sama, seperti menonton film.
2. Aspek 'Ramah Lingkungan' dalam Desain Tata Ruang Perpustakaan UmumPerencanaan sebuah bangunan atau ruang pada saat ini tidak dapat lagi terlepas dari isu lingkungan. Perpustakaan umum sebagai sebuah pusat kegiatan masyarakat hendaknya mampu manjadi conoth praktek perencanaan yang ramah lingkungan. Berbagai aspek ramah lingkungan dapat diterapkan secara sederhana pada desain tata ruang perpustakaan sebagai berikut :
a. Optimalisasi sistem
pencahayaan dan pengudaraan buatan
Desain bangunan dan ruang
perpustakaan umum harus berupaya memanfaatkan secara efektif dan efisien sumber
cahaya matahari dan pengudaraan alami.
b. Efisiensi energi
Penggunaan energi, terutama
energi listrik, tidak dapat dihindarkan dalam kegiatan penggunaan sehari-hari
pada perpustakaan. Energi listrik pada perpustakaan umumnya digunakan untuk
penerangan, AC, serta peralatan komputer dan peralatan elektronik lainnya.
c. Pengelolaan sampah
Pada perpustakaan umum
dapat diterapkan sistem pengelolaan sampah dengan memisahkan sampah yang dapat
didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang.
d. Ruang terbuka hijau
Penyediaan ruang terbuka
hijau merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas udara dan penyerapan air
oleh permukaan tanah. Perencanaan bangunan perpustakaan umum perlu
mempertimbangkan optimalisasi lahan yang ada sehingga dapat menciptakan ruang
terbuka hijau dalam jumlah yang memadai.
1. Pemanfaatan Teknologi Dalam Pengelolaan Perpustakaan
Pesatnya perkembangan
teknologi telah banyak mempengaruhi sistem pelayanan dan pengelolaan
perpustakaan. Pada perpustakaan umum hal ini perlu diantisipasi melalui
perubahan pada penataan ruang yang mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan
berikut.
a. Perkembangan koleksi
Dengan perkembangan
teknologi maka koleksi perpustakaan tidak hanya berbentuk koleksi cetak saja.
Penambahan koleksi dalam bentuk non-cetak, baik berupa kaset, video, CD, DVD,
mikrofilm dan sebagainya perlu diantisipasi dengan perabot penyimpanan yang
memadai serta peralatan untuk pemanfaatan koleksi tersebut, berupa tape
recorder, video/CD/DVD player, komputer dll.
b. Internet
Untuk memenuhi kebutuhan
akses internet yang sudah menjadi kebutuhan penting pada masyarakat masa kini,
perpustakaan umum perlu secara bertahap meningkatkan jumlah komputer yang
terhubung dengan jaringan internet.
c. Sistem pelayanan
Ruang perpustakaan perlu
mengantisipasi pergantian sistem katalog menjadi sistem katalog digital,
sehingga lemari katalog akan digantikan dengan terminal katalog digital.
d. Sistem keamanan
Teknologi juga dapat
diterapkan untuk mendukung keamanan koleksi. Penggunaan sensor pengaman pada
pintu keluar perpustakaan dapat mendeteksi koleksi yang keluar dari
perpustakaan.
2. Pengembangan Perpustakaan Umum
Dengan Partisipasi Masyarakat
Perpustakaan umum masa kini
diharapkan mampu berperan penting sebagai pusat kegiatan masyarakat dan
merupakan fasilitas milik bersama. Rasa memiliki terhadap perpustakaan umum
sangat perlu dikembangkan sehingga perpustakaan dapat terus berkembang.
Berbagai upaya dapat dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam perencanaan
dan pengelolaan perpustakaan, sehingga masyarakat lebih merasa menjadi bagian
dari perpustakaan umum. Masyarakat umum dapat dilibatkan dalam berbagai upaya
berikut.
a. Merencanakan bangunan atau
ruang perpustakaan
Pada saat akan dilakukan
perancangan sebuah perpustakaan umum,masyarakat dapat dilibatkan untuk
menyumbangkan gagasannya. Masyarakat dapat diminta memberikan masukan terhadap
desain perpustakaan yang akan didirikan di sebuah wilayah, sehingga aspirasi
mereka dapat tertampung dalam desain tersebut.
b. Mengelola perpustakaan
Masyarakat yang memiliki
waktu dapat pula dilibatkan dalam kegiatan pengelolaan perpustakaan
sehari-hari, misalnya secara bergantian menjadi petugas yang melayani
peminjaman dan pengembalian perpustakaan.
c. Mengadakan kegiatan di
perpustakaan
Perpustakaan diharapkan
dapat menjadi pusat tempat berlangsungnya berbagai
kegiatan. Masyarakat yang ada di sekitar perpustakaan umum dapat didorong untuk
mengadakan berbagai kegiatan dengan memanfaatkan ruang di perpustakaan
Kesimpulan
Penataan ruang dan perabot pada
perpustakaan umum harus direncanakan agar dapat mendukung berlangsungnya
kegiatan sesuai fungsi perpustakaan umum yang diharapkan. pada perpustakaan
umum terdapat berbagai area atau ruang untuk mendukung berbagai bentuk layanan
perpustakaan dan digunakan untuk berbagai kelompok pengguna. prinsip umum tata ruang dan perabot pada sejumlah area yang ada di
perpustakaan umum diantaranya : Area Penerimaan, Area Koleksi, Area
embaca, Area Multimedia/Audiovisual, Area Kerja Petugas.
Perlu ada strategi
pengembangan lanjutan maksudnya di sini penataan ruang dan perabot perpustakaan
yang tepat mampu mendukung upaya mewujudkan citra perpustakaan umum masa kini.
Berbagai prinsip penataan telah diuraikan dalam rangka menuju lingkungan perpustakaan
umum yang lebih baik. beberapa strategi lanjutan untuk dapat meningkatkan peran
perpustakaan umum sebagai pusat kegiatan masyarakat diantaranya : Fleksibilitas
Fungsi Perpustakaan Umum, Aspek 'Ramah
Lingkungan' dalam Desain Tata Ruang Perpustakaan Umum, Pemanfaatan Teknologi
Dalam Pengelolaan Perpustakaan, Pengembangan Perpustakaan Umum Dengan
Partisipasi Masyarakat.
Daftar Pustaka :
Paramita, Atmodiwirjo; Yandi Andri Yatmo; editor, Sri
Sumekar; Indah Wuryani; Pedoman
Tata Ruang Perpustakaan- Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009.
Harjanto, Perencanaan Pengajaran,cet.2, (Jakarta : Rineka Cipta),
hlm. 246
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,
cet.6, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 4
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,
hlm. 8
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain
Sistem Pembelajaran, cet.4, (Jakarta :Kencana,2011), hlm. 211
Terimakasih infonya Lucy
BalasHapus