Ulasan Bab 5 & 6 Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum - Seputar Informasi Menarik

Breaking

Sekumpulan informasi Umum & library sains.

Rabu, 09 Januari 2019

Ulasan Bab 5 & 6 Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum


Ulasan Bab 5 & 6 Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum

BAB I
Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Perpustakaan umum merupakan salah satu bentuk layanan informasi bagi masyarakat. Perpustakaan umum mengemban visi terciptanya masyarakat informasi atau masyarakat yang cerdas, sehingga keberadaannya harus dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh berbagai kelompok masyarakat dalam mengakses informasi. Perpustakaan umum di Indonesia terdapat di berbagai tingkat wilayah, mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga kelurahan atau desa. Kehadiran perpustakaan umum di tengah masyarakat diharapkan dapat melayani kebutuhan masyarakat akan berbagai sumber informasi.

Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi, tempat aktivitas layanan dan tempat bekerja  petugas perpustakaan, sehingga dalam penyediaan gedung harus mempertimbangkan bagaimana penataan ruang yang mencakup aspek untuk perpustakaan dan aspek untuk pengguna. Ruang perpustakaan ditata rapi sedemikian rupa agar pelayanan di perpustakaan berjalan dengan lancar dan pemustaka merasa nyaman didalam perpustakaan. Ruang perpustakaan yang nyaman akan membuat pemustaka betah berada didalam perpustakaan, dan dapat mengubah pandangan orang – orang bahwa perpustakaan bukan hanya gedung penyimpanan buku atau gudang buku.

Tata ruang yang baik tidak membuat pengunjung saling terganggu. Dan selain itu tata ruang yang diatur dengan baik akan mempermudah pengawasan dan pengamanan bahan pustaka. Maka dari itu pustakawan juga harus memperhatikan tata ruang perpustakaan dengan baik dengan memperhatikan standar nasional perpustakaan di perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia.


1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa itu tata ruang Perpustakaan
2.      Bagaimana tata ruang dan prabot dalam Perpustakaan Umum ?
3.      Bagimana strategi pengembangan lanjutan ?


1.3  Tujuan
      Adapun tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini ialah
1.      Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
2.   Untuk mengetahu tentang tata ruang dan prabot yang di butuhkan dalam Perpustakaan Umum

BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian Tata ruang
Tata berarti pengaturan, penyusunan. Sedangkan Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah dari gedung lain sedangkan apabila hanya menempati sebagian dari sebuah gedung atau hanya sebuah bangunan (penggunan ruang kelas), relatif kecil disebut ruangan perpustakaan.
Segala sesuatu yang berada dalam ruangan yang di buat dan, diatur sebagai wadah dalam suatu kegiatan dalam melakukan kegiatan adalah arti dari tata ruang. Sedangkan Tataruang Perpustakaan adalah usaha untuk mengatur atau menyusun ruangan perpustakaan  umum dan desa dengan sedemikian rupa sehingga dapat tercipta suasana yang indah, rapi, bersih, aman dan nyaman bagi para petugas dan pemakai perpustakaan.
2.2 Tata Ruang dan Perabot dalam Perpustakaan Umum
Penataan ruang dan perabot pada perpustakaan umum harus direncanakan agar dapat mendukung berlangsungnya kegiatan sesuai fungsi perpustakaan umum yang diharapkan. pada perpustakaan umum terdapat berbagai area atau ruang untuk mendukung berbagai bentuk layanan perpustakaan dan digunakan untuk berbagai kelompok penggauna. Berikut ini terdapat beberapa prinsip umum tata ruang dan perabot pada sejumlah area yang ada di perpustakaan umum.
Prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan melalui berbagai rancangan ruang dan perabot. Yang terpenting adalah penataan ruang dan perabot tersebut dapat mendukung berlangsungnya kegiatan dengan baik, memberikan kenyamanan bagi pengguna, serta mendukung image perpustakaan umum masa kini dengan layanan yang prima.
1.      Area Penerimaan 
     Area penerimaan merupakan bagian terdepan dari sebuah perpustakaan umum sehingga penataannya akan mencerminkan image dari keseluruhan layanan perpustakaan. Area penerimaan pada perpustakaan yang cukup besar biasany area kususdengan berbagai layanan seperti meja informasi, papan display, tempat penitipan tas.

Area penerimaan harus ditata sehingga memberikan kesan menarik dan mengundang, serta memberikan berbagai informasi singkat yang membuat pengunjung dapat menangkap keseluruhan layanan perpustakaan. Informasi ini dapat berupa informasi layanan perpustakaan, informasi koleksi terbaru, serta informasi kegiatan. Penggunaan perabot, warna dan petunjuk-petunjuk pada area ini hendaknya mencerminkan image yang ingin ditampilkan oleh perpustakaan umum tersebut.
1.      Area Koleksi
Perpustakaan umum menerapkan sistem layanan terbuka, yaitu pengguna perpustakaan dapat memilih dan mengambil sendiri koleksi yang ingin digunakannya. Dalam penataan ruang untuk sistem layanan terbuka, koleksi perpustakaan dapat dikelompokkan tersendiri terpisah dari area membaca, ataupun terintegrasi dengan area membaca. Bila koleksi perpustakaan ditempatkan menyebar di antara area membaca, perlu diperhatikan penempatan perabot agar sirkulasi pengguna yang memilih dan mengambil koleksi tidak mengganggu pengguna yang sedang membaca. Area koleksi cetak juga dapat dikelompokkan menjadi area koleksi buku yang dapat dipinjam, area koleksi referensi yang tidak dapat dipinjam, area majalah dan area koleksi cetak dalam bentuk lain.

Area koleksi dilengkapi dengan perabot yang memadai untuk menempatkan koleksi perpustakaan yang memiliki beragam bentuk. jarak minimum 1 meter antara rak yang berhadapan untuk memudahkan lalu lalang pengguna dalam mencari koleksi perpustakaan.

Rak display digunakan untuk menempatkan sebagian buku-buku agar lebih terlihat oleh pengunjung, misalnya buku-buku baru, buku-buku pilihan bulan ini, atau buku-buku dengan tema tertentu yang sedang dipromosikan oleh perpustakaan.
2.      Area embaca
Area membaca merupakan area penting karena di sinilah pengguna menghabiskan sebagian besar waktunya saat mengakses informasi di perpustakaan. Pada perpustakaan umum dapat disediakan berbagai jenis area membaca.
 
a.       Area membaca individu ditujukan untuk pembaca serius yang memang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau menggunakan koleksi perpustakaan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Area ini dilengkapi dengan perabot meja dan kursi yang tersusun untuk mendukung kegiatan membaca secara individu.
b.      Area membaca berkelompok memungkinkan pembaca juga melakukan diskusi, sehingga dapat disediakan perabot meja dan kursi untuk duduk saling berhadapan.
c.       Area membaca santai disediakan untuk kegiatan membaca yang semata-mata bertujuan untuk rekreasi dan kesenangan. Pada dasarnya selain menggunakan meja dan kursi yang tersedia, pengguna perpustakaan dapat membaca di mana pun dalam area perpustakaan. Untuk itu dapat disediakan ruang-ruang kosong di antara area koleksi yang memungkinkan pengguna membaca dengan santai di lantai. Untuk mendukung kenyamanan dapat disediakan sofa, karpet serta bantalbantal atau beanbag tempat pengguna dapat bersantai saat membaca.

Dalam penyusunan area membaca perlu dipertimbangkan pemisahan antara area membaca individu untuk pengguna yang menginginkan ketenangan dengan area membaca berkelompok atau area diskusi yan cenderung untuk lebih ramai.

Untuk penataan area koleksi dan area membaca untuk remaja, umumnya harus memberikan suasana santai tapi serius. Sehingga area ini dapat dilengkapi dengan bagian untuk membaca santai namun dengan penataan yang tidak terkesan kekanak-kanakan, tetapi juga dilengkapi dengan area membaca serius yang juga dibutuhkan sebagian pengunjung remaja. Area ini dapat dilengkapi dengan warna dan display yang sesuai dengan jiwa remaja.
1.      Area Multimedia/Audiovisual 
     Pengertian Media Audio Visual Menurut Marshall Meluhan pengertian media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya  mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. .

     Media Audio Visual berasal dari kata media yang berarti bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan dari kata media yang berarti bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, pendapat atau gagasan yang dikemukaan itu sampai kepada penerima yang dituju,              
Dale mengatakan media Audio Visual adalah media pengajaran dan media pendidikan yang mengaktifkan mata dan telinga peserta didik dalam waktu proses belajar mengajar berlangsung. Media Audio Visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

Perkembangan teknologi saat ini menjadikan setiap perpustakaan perlu menyediakan koleksi dan ruang yang memadai agar pengunjung dapat memanfaatkan koleksi audiovisual, akses internet dan perpustakaan digital. Pada area multimedia dapat disediakan sejumlah komputer dan peralatan pandang dengan lain seperti tape, video/DVD player, dan televisi. Area ini umumnya ditempatkan dalam satu kelompok tersendiri yang terpisah dari area lain.
1.      Area Kerja Petugas
Area kerja petugas merupakan area yang dilengkapi dengan perabot dan fasilitas yang mendukung petugas melakukan kegiatannya secara efektif dan efisien. Kegiatan petugas terdiri dari pelayanan (informasi,sirkulasi), pengolahan koleksi perpustakaan (inventarisasi, katalogisasi,klasifikasi, penyelesaian fisik dan pengaturan koleksi), pemeliharaan koleksi (reproduksi, penjilidan kembali, laminasi atau penyampulan koleksi serta penyiangan) serta pekerjaan pengelolaan umum (administrasi, keuangan).
Layanan perpustakaan sangat membantu memenuhi kebutuhan informasi bagi pemustaka. Jenis-jenis layanan yang diberikan kepada pemustaka dengan pertimbangan sarana yang dimiliki perpustakaan, jumlah staf, atau pustakawan yang dimiliki, luas sempitnya cakupan koleksi yang ada, serta kebutuhan pemustaka akan jenis layanan tertentu. 
pada umummnya layanan yang disediakan di perpustakaan salah satunya adalah are pelayanan sirkulasi, are tersebut ditempatkan di dekat pintu masuk
sehingga memungkinkan petugas mengawasi keluar masuk pengguna dan kegiatan di seluruh area perpustakaan.

Area pelayanan dilengkapi dengan perabot yang terdiri dari:

a.  Meja dan kursi pelayanan yang digunakan petugas untuk berinteraksi dan memberikan layanan kepada pengguna.
b.      Meja dan kursi kerja yang digunakan petugas untuk melakukan kegiatan pekerjaan yang lain, seperti pekerjaan administrasi, pengolahan koleksi.
c.   Perabot penyimpanan untuk menyimpan peralatan administrasi perpustakaan, menyimpan koleksi yang baru datang dan belum diolah,menyimpan koleksi majalah dan koran yang akan dijilid, menyimpan koleksi yang rusak dan perlu diperbaiki, serta menyimpan peralatan lain untuk pengelolaan koleksi (seperti sampul buku, persediaan kantong buku, kartu buku dan label). Sebaiknya perabot penyimpanan berupa lemari tertutup karena umumnya barang-barang yang disimpan cenderung untuk berantakan.
d.      Perabot untuk katalog, baik berupa lemari katalog atau berupa terminal komputer yang dapat digunakan pengunjung untuk mencari koleksi perpustakaan. Baik lemari katalog ataupun komputer diletakkan di dekat tempat masuk perpustakaan sehingga pengunjung yang baru masuk ruang perpustakaan dapat segera mengakses katalog.
e.       Perabot lain, misalnya perabot untuk meletakkan tas yang dititipkan.perpustakaan.

2.3 STRATEGI PENGEMBANGAN LANJUTAN
Penataan ruang dan perabot perpustakaan yang tepat mampu mendukung upaya mewujudkan citra perpustakaan umum masa kini. Berbagai prinsip penataan telah diuraikan dalam rangka menuju lingkungan perpustakaan umum yang lebih baik. Selanjutnya perpustakaan umum diharapkan dapat terus berkembang menjadi lebih baik. Berikut ini adalah beberapa strategi lanjutan untuk dapat meningkatkan peran perpustakaan umum sebagai pusat kegiatan masyarakat.
1.      Fleksibilitas Fungsi Perpustakaan Umum
Fungsi umum perpustakaan adalah bersifat edukatif, informatif, rekreatif, dan riset atau penelitian. Bahkan apabila dapat dikembangkan lagi, fungsi perpustakaan secara khusus ialah sebagai pusat kebudayaan bangsa, pusat kegiatan sosial, dan pusat informasi.

Peran perpustakaan saat ini bukanlah hanya sekedar tempat menyimpan dan membaca buku seperti yang seringkali menjadi anggapan masyarakat. Pada saat ini, perpustakaan merupakan pusat informasi yang dapat hadir dalam berbagai bentuk, tidak hanya berupa koleksi cetak namun juga berbagai bentuk koleksi non cetak dan digital. Sebuah perpustakaan hendaknya dapat berperan sebagai sebuah pusat kegiatan masyarakat.

Perpustakaan umum dapat digunakan untuk berbagai kegiatan mempromosikan minat baca di tengah masyarakat, ataupun kegiatan lain yang berkaitan dengan
pengembangan akses informasi bagi masyarakat, misalnya:

a.     Kegiatan lomba atau kompetisi yang berkaitan dengan literasi informasi
b.     Kegiatan temu pengarang serta peluncuran buku atau bedah buku.
c.     Kegiatan mendengarkan cerita, khususnya untuk anak-anak.Kegiatan untuk anak-anak dan remaja seperti kelompok minat ilmiah (science club), English club, kelompok kesenian dan keterampilan, kelompok pecinta lingkungan
Secara umum untuk mengakomodasi kegiatan-kegiatan tersebut di atas, diperlukan adanya area yang cukup luas yang fleksibel untuk berbagai fungsi tersebut, baik berupa lobi yang cukup luas yang terdapat di bagian depan perpustakaan, ataupun berupa ruang pertemuan serbaguna. Ruang serbaguna ini dapat juga berfungsi sebagai ruang kelas atau teater kecil yang dilengkapi dengan berbagai peralatan multimedia, sehingga dapat digunakan untuk memanfaatkan materi koleksi audiovisual secara bersama-sama, seperti menonton film.
2.      Aspek 'Ramah Lingkungan' dalam Desain Tata Ruang Perpustakaan UmumPerencanaan sebuah bangunan atau ruang pada saat ini tidak dapat lagi terlepas dari isu lingkungan. Perpustakaan umum sebagai sebuah pusat kegiatan masyarakat hendaknya mampu manjadi conoth praktek perencanaan yang ramah lingkungan. Berbagai aspek ramah lingkungan dapat diterapkan secara sederhana pada desain tata ruang perpustakaan sebagai berikut :
a.       Optimalisasi sistem pencahayaan dan pengudaraan buatan
Desain bangunan dan ruang perpustakaan umum harus berupaya memanfaatkan secara efektif dan efisien sumber cahaya matahari dan pengudaraan alami.
b.      Efisiensi energi
Penggunaan energi, terutama energi listrik, tidak dapat dihindarkan dalam kegiatan penggunaan sehari-hari pada perpustakaan. Energi listrik pada perpustakaan umumnya digunakan untuk penerangan, AC, serta peralatan komputer dan peralatan elektronik lainnya.
c.       Pengelolaan sampah
Pada perpustakaan umum dapat diterapkan sistem pengelolaan sampah dengan memisahkan sampah yang dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang.
d.      Ruang terbuka hijau
Penyediaan ruang terbuka hijau merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas udara dan penyerapan air oleh permukaan tanah. Perencanaan bangunan perpustakaan umum perlu mempertimbangkan optimalisasi lahan yang ada sehingga dapat menciptakan ruang terbuka hijau dalam jumlah yang memadai.
1.      Pemanfaatan Teknologi Dalam Pengelolaan Perpustakaan
Pesatnya perkembangan teknologi telah banyak mempengaruhi sistem pelayanan dan pengelolaan perpustakaan. Pada perpustakaan umum hal ini perlu diantisipasi melalui perubahan pada penataan ruang yang mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan berikut.
a.       Perkembangan koleksi
Dengan perkembangan teknologi maka koleksi perpustakaan tidak hanya berbentuk koleksi cetak saja. Penambahan koleksi dalam bentuk non-cetak, baik berupa kaset, video, CD, DVD, mikrofilm dan sebagainya perlu diantisipasi dengan perabot penyimpanan yang memadai serta peralatan untuk pemanfaatan koleksi tersebut, berupa tape recorder, video/CD/DVD player, komputer dll.
b.      Internet
Untuk memenuhi kebutuhan akses internet yang sudah menjadi kebutuhan penting pada masyarakat masa kini, perpustakaan umum perlu secara bertahap meningkatkan jumlah komputer yang terhubung dengan jaringan internet.
c.       Sistem pelayanan
Ruang perpustakaan perlu mengantisipasi pergantian sistem katalog menjadi sistem katalog digital, sehingga lemari katalog akan digantikan dengan terminal katalog digital.
d.      Sistem keamanan
Teknologi juga dapat diterapkan untuk mendukung keamanan koleksi. Penggunaan sensor pengaman pada pintu keluar perpustakaan dapat mendeteksi koleksi yang keluar dari perpustakaan.
2.       Pengembangan Perpustakaan Umum Dengan Partisipasi Masyarakat
Perpustakaan umum masa kini diharapkan mampu berperan penting sebagai pusat kegiatan masyarakat dan merupakan fasilitas milik bersama. Rasa memiliki terhadap perpustakaan umum sangat perlu dikembangkan sehingga perpustakaan dapat terus berkembang. Berbagai upaya dapat dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan perpustakaan, sehingga masyarakat lebih merasa menjadi bagian dari perpustakaan umum. Masyarakat umum dapat dilibatkan dalam berbagai upaya berikut.
a.       Merencanakan bangunan atau ruang perpustakaan
Pada saat akan dilakukan perancangan sebuah perpustakaan umum,masyarakat dapat dilibatkan untuk menyumbangkan gagasannya. Masyarakat dapat diminta memberikan masukan terhadap desain perpustakaan yang akan didirikan di sebuah wilayah, sehingga aspirasi mereka dapat tertampung dalam desain tersebut.
b.      Mengelola perpustakaan
Masyarakat yang memiliki waktu dapat pula dilibatkan dalam kegiatan pengelolaan perpustakaan sehari-hari, misalnya secara bergantian menjadi petugas yang melayani peminjaman dan pengembalian perpustakaan.
c.       Mengadakan kegiatan di perpustakaan
Perpustakaan diharapkan dapat menjadi pusat tempat berlangsungnya berbagai kegiatan. Masyarakat yang ada di sekitar perpustakaan umum dapat didorong untuk mengadakan berbagai kegiatan dengan memanfaatkan ruang di perpustakaan

 
Kesimpulan
Penataan ruang dan perabot pada perpustakaan umum harus direncanakan agar dapat mendukung berlangsungnya kegiatan sesuai fungsi perpustakaan umum yang diharapkan. pada perpustakaan umum terdapat berbagai area atau ruang untuk mendukung berbagai bentuk layanan perpustakaan dan digunakan untuk berbagai kelompok pengguna. prinsip umum tata ruang dan perabot pada sejumlah area yang ada di perpustakaan umum diantaranya : Area Penerimaan, Area Koleksi, Area embaca, Area Multimedia/Audiovisual, Area Kerja Petugas.

Perlu ada strategi pengembangan lanjutan maksudnya di sini penataan ruang dan perabot perpustakaan yang tepat mampu mendukung upaya mewujudkan citra perpustakaan umum masa kini. Berbagai prinsip penataan telah diuraikan dalam rangka menuju lingkungan perpustakaan umum yang lebih baik. beberapa strategi lanjutan untuk dapat meningkatkan peran perpustakaan umum sebagai pusat kegiatan masyarakat diantaranya : Fleksibilitas Fungsi Perpustakaan Umum,  Aspek 'Ramah Lingkungan' dalam Desain Tata Ruang Perpustakaan Umum, Pemanfaatan Teknologi Dalam Pengelolaan Perpustakaan, Pengembangan Perpustakaan Umum Dengan Partisipasi Masyarakat.

Daftar Pustaka :

 Paramita, Atmodiwirjo; Yandi Andri Yatmo; editor, Sri Sumekar; Indah Wuryani; Pedoman Tata Ruang Perpustakaan- Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009.
Harjanto, Perencanaan Pengajaran,cet.2, (Jakarta : Rineka Cipta), hlm. 246

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, cet.6, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 4

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 8

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, cet.4, (Jakarta :Kencana,2011), hlm. 211

Sumber ( http://eprints.walisongo.ac.id/4058/3/103911022_bab2.pdf ) Diunduh (23 Desember 2018)

Sumber ( http://digilib.uinsby.ac.id/19418/5/Bab%202.pdf ) Diunduh (23 Desember 2018)

Sumber (http://e-journal.uajy.ac.id/2353/3/2TA11981.pdf ) Diunduh (23 Desember 2018)



1 komentar: